Sudahkah Ia lahir?

05 December 2022

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes 3:16-18)

 

Menjelang natal, ayat Firman Tuhan di atas akan menjadi ayat tereksis yang sering digunakan sebagai tema acara atau bahan kotbah para pendeta di gereja.

 

Saya yakin Firman Tuhan di atas sudah tidak asing bagi kita semua, terkadang kita membaca atau mendengar Firman Tuhan di atas tanpa menghayati makna sesungguhnya.

 

Makna natal terpenting dalam hidup ini adalah bagaimana kita sungguh-sungguh menghadirkan Yesus ke dalam hati kita—menyadari betapa besar CINTA-NYA TUHAN buat kita sampai-sampai

Ia rela merendahkan diri datang ke dunia—melalui proses lahir ke dunia dengan sebuah tujuan yang mulia yaitu menyelamatkan setiap kita dari kutuk dosa dan memulihkan relasi Allah Bapa dengan manusia.

 

Dahulu ketika saya belum mengenal Yesus, saya menganggap Yesus adalah seorang yang sangat menyedihkan, dari sekian banyak agama dengan tokoh agamanya masing-masing, saya menjumpai hanya pribadi Yesus yang satu-satunya begitu kasihan,

Dia orang baik tetapi kenapa Dia harus menanggung siksaan sadis dan mati terpaku di atas kayu salib.

 

Dulu saya tidak pernah tahu ayat di atas, bahwa sesungguhnya demi orang-orang berdosa seperti kitalah Dia harus datang ke dunia, menyelesaikan misi-Nya agar setiap kita beroleh kasih karunia menghampiri Dia tanpa sebuah perasaan tidak layak.

“Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.” (2 Korintus 3:16)

 

Dan setelah mengenal-Nya lebih lagi, sekarang saya menyadari bahwa hidup saya-lah yang sesungguhnya sangat menyedihkan TANPA kehadiran Tuhan Yesus.

 

Ada sebuah ungkapan yang sangat memberkati saya secara pribadi “Yesus bukan agama, Dia Juru Selamat seluruh umat manusia. Semua manusia sesungguhnya butuh Yesus.”

Tanpa kelahiran Dia ke dunia, hari ini kamu dan saya akan tetap menjadi orang yang berdosa yang sudah sepatutnya binasa. Tetapi inilah kasih TUHAN;

 

“Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” (1 Yoh 4:10)

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21)

 

Di dalam Tuhan Yesus, kita semua mendapatkan pembenaran, bukan dari perbuatan tetapi IMAN percaya kita kepada-Nya.

Bukankah ini sebuah priviledge(hak istimewa) bagi kita semua?

 

Jadi marilah masing-masing dari kita menaruh pikiran ini; natal bukan sekedar merayakan kelahiran Tuhan Yesus ke dalam duniadan bukan sekedar memperingati Sang Terang dan Sang Damai telah hadir ke dalam dunia,

TETAPI sudahkah Dia benar-benar lahir di dalam hatimu?

 

 

Sudahkah Sang Terang dan Sang Damai itu hadir dan memerintah atas hatimu?

“NATAL takkan berarti tanpa YESUS lahir dihatimu.”