Mengenali langkah kaki Tuhan

05 October 2018

Saat berbaring di tempat tidur, saya bisa mengenali siapa orang rumah yang berjalan di ruang sebelah. Saya bisa membedakan apakah itu ayah, ibu atau adik saya dengan mendengar langkah kaki mereka. Ini karena kami sudah hidup serumah selama lebih dari 30 tahun.

Adam dan Hawa mengenal langkah kaki Tuhan, karena mereka tinggal dengan-Nya di Taman Eden. Mereka bertemu dan bercakap-cakap dengan-Nya. Mereka menikmati kasih-Nya setiap saat. Sayang, dosa kemudian merampas kesempatan indah itu. Mereka harus meninggalkan taman itu; artinya, mereka tidak dapat lagi mengalami sukacita seperti saat hidup bersama dengan Allah segala sumber berkat.

Kita pun dahulu hidup dalam dosa. Kita jauh dari Tuhan, jauh dari cinta kasih-Nya. Dalam kondisi seperti itu, bagaimana mungkin kita dapat menceritakan kasih-Nya kepada orang lain? Bagaimana pula orang lain akan tertarik pada Tuhan jika kita sendiri tidak mengenali “langkah kaki-Nya”?

Syukurlah, Tuhan telah menawarkan pendamaian dengan kita melalui putra-Nya (Roma 5:10). Kita telah dibenarkan oleh darah-Nya (Roma 5:9) sehingga kita bisa kembali mendengarkan “langkah kaki-Nya”.Tuhan tidak lagi jauh. Dia menyertai kita sampai selama-lamanya. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Rayakanlah kehidupan bersama-Nya, sehingga berkat dan penyertaan-Nya nyata dalam hari-hari kita. Jika kita menuruti kehendak-Nya, sukacita akan melimpah dalam hidup kita (Maz. 16:11) dan orang lain pun dapat melihat Tuhan dalam hidup kita.

JIKA KITA MENGENALI LANGKAH KAKI TUHAN,
KITA AKAN DAPAT MENGUNDANG ORANG LAIN MENGIKUTI DIA

 

Gigih Dwiananto / RH