Sobekan Alkitab

04 July 2018

Hien Pham, seorang anak Tuhan, ditangkap oleh tentara komunis Vietnam pada 1970-an. Ia disiksa dan diindoktrinasi supaya menyangkal Kristus. Suatu hari, saat membersihkan toilet tentara yang sangat jorok, ia menemukan secarik kertas yang telah dipakai untuk membuang air besar. Ternyata, kertas itu sobekan Alkitab dari Roma 8:38-39. Membacanya, ia disadarkan akan kasih Allah. Malam itu, untuk pertama kalinya ia berdoa kepada Allah setelah sekian lama meninggalkan imannya. Ia kembali kepada Allah.

Sebagai anak Tuhan, kita mungkin mengalami penganiayaan dari musuh iman Kristen. Penganiayaan mulai dari bentuk yang paling ringan seperti ejekan sampai yang paling berat yaitu penyiksaan fisik dan kematian. Ketika dianiaya, kita mudah sekali “dihabisi”, yaitu kehilangan pengharapan dan iman. Di tengah situasi ini, firman Tuhan menjadi kekuatan dan keselamatan kita. Melalui firman, kita diingatkan akan kesetiaan Allah yang abadi. Tidak heran bila pemazmur berpegang teguh pada firman di tengah kejaran para musuhnya. 

Secara praktis, bagaimana kita bisa mengalami kuasa firman yang menopang di tengah penganiayaan? Pertama, kita harus gemar membaca firman. Firman harus menjadi makanan rohani setiap hari. Kedua, kita harus rajin menghafalkan firman. Firman yang diingat akan dengan mudah menghibur dan menolong kita tatkala kita melewati lembah kelam bernama penganiayaan.

ORANG YANG AKRAB DENGAN FIRMAN AKAN MENYEMAI KEKUATAN
KETIKA BADAI PENGANIAYAAN DATANG MELANDA

Jimmy Setiawan/ RH