30 March 2018
Kisah ini berasal dari jaman perbudakan di Amerika Serikat, ketika manusia dapat diperjualbelikan sebagai budak.
Ada seorang tuan tanah yang kaya raya pada suatu hari berjalan-jalan di suatu pasar budak. Hatinya tersentuh pada isak tangis seorang gadis budak yang putus asa karena akan dilelang.
Tergerak oleh belas kasihan, orang kaya itu membeli gadis budak yang malang itu dengan harga yang sangat tinggi. Ia menyuruh juru tulisnya untuk mengurus kebebasan gadis budak itu dan ia sendiri pergi menghilang di antara kerumunan orang banyak di pasar budak itu.
Sang juru tulis pergi kepada gadis budak itu, mengatakan kepada budak itu bahwa ia telah ditebus oleh majikannya dan menyerahkan kepadanya harga jualnya serta mengatakan kepadanya bahwa sekarang ia bebas. Ia menjadi orang merdeka. Kepadanya diserahkan pula dokumen kebebasannya.
Gadis itu terpaku, hampir tak percaya ia bertanya kepada sang juru tulis: “Dimanakah tuan yang telah menebus saya itu!” Sang juru tulis menjawab: “Ia telah pergi!”. Ketika para budak yang mau dilelang bersamanya, satu per satu diseret pergi oleh tuan mereka yang baru, gadis budak itu sekonyong-konyong tersungkur di kaki juru tulis orang kaya itu dan berseru:
“Saya harus bertemu dengan dia. Ia telah membebaskan saya. Tetapi saya ingin melayani dia seluruh hidupku!”.
Sobat Bahtera Yudha, kita yang telah ditebus dan dibayar lunas dari semua hutang dosa, adakah kerinduan seperti gadis dalam kisah di atas ? Tidak ada yang lain yang kita ingini selain berjumpa denganNya dan melayaniNya seumur hidup kita yang baru ini.
Banyak cara untuk kita berjumpa dengan Tuhan Yesus setiap saat, lewat FirmanNya dalam Kitab Suci, lewat setiap pujian yang kita nyanyikan, lewat doa penyembahan yang kita naikkan, bahkan lewat sesama yang kita layani. Coba saja !
Selamat memperingati Jumat Agung dan Paskah bagi Sobat Bahtera Yudha semuanya !
(Gideon Yusdianto)